![]() |
||
|
Searching for the Most Romantic Man Monday, June 14, 2004 Oprah’s show hari ini dengan tema « searching for the most romantic man » benar-benar mengharu biru. Salah satu lelaki terpilih digambarkan sebagai seorang yang sangat romantis dengan tetap kokoh di samping kekasihnya yang terserang kanker payudara. Saking penuh perhatiannya, tiap kali berangkat kerja, selalu saja ia kembali sejenak, sekilas melihat kekasih hatinya sekali lagi.Tiap hari, tak lupa secarik memo dan kartu-kartu ia selipkan. Ungkapan cinta dan terima kasih, karena bersedia membersihkan rumah. Kata-kata seperti “she is everything to me. Every breath I take, is dedicated for Lisa..” bertebaran di mana-mana. Yeah..yeah.. Romantisme memang mengagungkan, melenakan. Membawa orang ke dunia lain..kelimpungan..melayang-layang. Aku jadi ingat ungkapan teman yang akan menikah untuk kedua kalinya di usia bawah 30 tahun… “Pernikahan ini, Pay..luar biasa..melambung, melenting dalam deburan ombak ..membawaku menggeragas ke angkasa” Luar biasa. Dia sedang berada pada fase euphoria, rupanya. Jadi kubiarkan saja. Dalam budaya yang porak poranda ini, ada pergerakan baru dalam tiap hubungan antar manusia. Di satu sisi, perselingkuhan, stand night party, perceraian, perpisahan merupakan hal-hal yang biasa dan lumrah. Namun dunia juga menyisakan orang-orang yang mengikat hati nuraninya, pada sebuah kesetiaan, dedikasi penuh. Berada di tengah-tengah kebimbangan, antara lust dan love yang sangat, sangat tipis. Semua itu membawaku berkelana pada sebuah tanya, apakah kebahagiaan itu ? Apakah percintaan, helaan nafas memang harusnya didedikasikan pada satu suara ? Aku baca berulang-ulang tulisan yang dibuat oleh Harun Yahya, penulis produktif Turki yang luar biasa itu. Membuatku mati rasa pada romantisme yang aku saksikan tiap-tiap hari. Untuk yang tertarik artikelnya, email me Tapi manusia memang diijinkan untuk bersikap lemah. Ia memang dilahirkan dengan cacat menetap itu: bersifat lalai dan cenderung memperturutkan hawa nafsu. Mungkin itu mengapa, setelah tua dan lelah berkelana, orang mulai kembali mencari, cinta yang hakiki dan lari pada Tuhannya. Mungkin.
Comments:
Post a Comment
~~~ |
.:Find Me:. If you interested in content, please contact the writer: Rusnita Saleh : .:acquaintances:.
The Enterprise .:Publications:.
Telegram Buat Dian .:Others:.
The Speech Blog .:New Books:. .:talk about it:.
.:archives:.
.:credits:.
| |